• Home

"Dyaread"

 


Judul                     : Perempuan yang Mendahului Zaman

Penulis                  : Khairul Jasmi

Penerbit                : Republika

Jumlah halaman : 232 halaman

Sinopsis :

"Rangkayo Syekhah Rahmah El Yunusiyyah adalag ayam betina yang berkokok. Sejak beliau, di zaman penjajahan, ia mendirikan sekolah muslimah pertama di Indonesia, Diniyyah Puteri. Tak terbeli. Ia adalah komandan TKR, pasukan yang menghadang Belanda. Punya pasukan intel. Rahmah selalu berkerudung. Ditangkap, didenda, dan ditahan Belanda. Melawan Jepang agar menutup semua rumah bordil di Minangkabau. Menjemput perempuan - perempuan Minang yang diculik ke markas Jepang. 

Rahmah, satu - satunya yang diberi gelar Syekhah oleh Universitas Al Azhar, Cairo, Mesir. Universitas ini, meniru Diniyyah Puteri. Rahmah mendahului Al Azhar. Rahmah mendahului zaman. ia paling dulu mengibarkan Sang Merah Putih pada 1945 di Ranah Minang bahkan mungkin di Sumatera. 

Kini warisannya makin jaya, modern dan disukai banyak perguruan tinggi ternama di dunia."

Review :

Syehkah Rahmah El Yunusiyyah terlahir dari orang tua yang begitu taat kepada Allah SWT. Ia adalah anak bungsu dari lima bersaudara. Membumi di Minangkabau adalah sebuah takdir yang nantinya membawa Rahmah sebagai pahlawan bagi tanahnya. Walaupun ia serang perempuan, ia tumbuh bak ayam betina yang berkokok. kuat dan berani. Keinginan terbesarnya adalah membangun sekolah khusus kaum perempuan. "Jika uwan izinkan, saya akan mendirikan sebuah sekolah, khusus untuk perempuan Minangkabau dan perempuan islam pada umumnya dari mana pun mereka berasal. Kaumku sudah lama tertindas, sementara tiap sebentar saya dengar perempuan adalah tiang negara. dimana akan ada negara kalau tiangnya rapuh ? Al mar'atu imadul bilad. Selama kami dijadika subjek saja, selama itu pula kami nyaris tidak dianggap, kecuali untuk dinikahkan. Kami menjadi pelengkap saja sampai ajal menjemput. Kami harus pasrah, apa pun yang akan terjadi", begitulah alasan tegas yang diutarakan Rahmah kepada kakaknya Zainudin yang telah lebih dulu membangun sekolah.

RELATED POST : REVIEW THE POPPY WAR | RF KUANG

Dengan restu yang diberikan orang tua, keluarga dan kaumnya Rahmah akhirnya mendirikan sekolah bernama Diniyyah Puteri. Pada awalnya sekolah ini banyak menjadi bahan perbincangan orang - orang karena dibalik berdirinya sekolah ini adalah seorang perempuan, pun ditengah gejolak kekuasaan Belanda saat itu. Seiring berjalannya waktu, nama Etek Amah semakin melejit berkat usahanya mendirikan sekolah dengan dasar islam dan prinsip - prinsip yang ia punya.  Sekolah ini pernah dibuat ambruk oleh gempa. Namun Etek Amah tidak menyerah  begitu saja. Ia berkelana keliling Sumbar untuk menggalang dana. Diniyyah Puteri pun kembali bersinar berkat belaiu.


Etek Amah berpenampilan layaknya bundo kanduang panutan perempuan Minang. Di Kesehariannya ia selalu menggunakan baju basiba (baju kurung longgar), rok, dan lilik (selendang yang dililitkan di kepala). Cara berpakaiannya ia terapkan di sekolahnya. Ia tegaskan bahwa aurat adalah yang paling terpenting bagi seorang perempuan. Jangan sesekali perempuan membuka tenda (tutup kepala). Pernah di saat kondisi negara saat itu sangat morat - marit. Pakaian untuk digunakan pun sampai tidak ada. Etek Amah menyuruh muridnya menggunting setiap kain yang mereka punya dan dijahit untuk dijadikan pakaian. Entah itu kain dari gorden ataupun alas meja. Kerudung pun pernah menjadi saksi kemerdekaan Indonesia di tanah Minang yang dijahit dengan kain merah oleh Etek Amah karena tidak ada kain lain.


Rahmah telah menempuh perjalanan panjang ke berbagai belahan dunia. Kemanapun ia tuju untuk berguru. Apapun jenisnya ilmu, ia babat habis. Bekal untuk sekolahnya. Ia pun sempat belajar kebidanan dan kedokteran. Rahmah sangatlah menjunjung tinggi derajat kaumnya. ia tak ingin kaumnya hanya jadi ahli dapur, sumur dan kasur saja. Perempuan berhak menyenyam pendidikan setinggi apa pun dan perempuan berhak dalam hal apa pun setara dengan laki -laki. Pemberani Etek Amah jangan ditanya. Ia berhasil membubarkan Rumah Kuning (rumah pemuas nafsu penjajah). 

RELATED POST : REVIEW KAMU GAK SENDIRI | SYAHID MUHAMMAD

Setelah kemerdekaan pun, sekolah Etek Amah masih menjadi sasaran penjajah. Mereka tidak ingin ada sekolah yang didirikan oleh pribumi, apalagi sekolah khusus perempuan. Etek Amah tetap mempertahankan sekolahnya. Pasca kemerdekaan, pasukan tentara masih beroperasi demi negara. Banyak pertikaian yang terjadi. TKR yaitu sala satu unit tentara saat itu tidak punya komando. Tidak ada yang berani, karena kuatnya perlawanan penjajah. Siapa sangka Etek Amah lah yang ditunjuk sebagai komandan dan beliau menyanggupinya. Keren. Keluarga tentara saat itu pun ikut berpartisipasi untuk mendukung mereka. Salah satunya dengan mendirian "dapur Etek Amah". Di dapur ini mereka dibuatkan makanan bekal untuk berperang. Makanya ada istilah "pasukan nasi bungkus". Perjuangan melawan penjajah pun masih berlanjut. Etek Amah sempat tertangkap saat bergerilya di Gunung Singgalang.


Etek Amah tak main - main dalam hal pendidikan. Ia melahirkan banyak lulusan yang berpengaruh bagi negara. Tidak hanya bersinar di dalam tapi juga di luar negeri. Gelar yang ia dapatkan pun bukan sembarang gelar. Gelar tersebut diberikan oleh Universitas Al Azhar pertama kepada perempuan. Namanya terpendar ke seluruh penjuru, berkat keberanian yang ia punya sebagai seorang perempuan.


Buku dengan genre novel biografi ini benar - benar bermakna. Ini adalah bacaan pertamaku tentang biografi perempuan Minang. Penggambaran awal tentang daerah Minangkabau yang ditulis penulis berhasil bikin aku seolah - olah berada di tahun 1920an. Aku yang asli orang Minang jadi takjub setip membaca tulisan penulis. Semua daerah yang disebutkan pernah aku datangi. Dan daerah tersebut punya sejarah tertentu di zaman dahulu. Bahasa yang digunakan ada bahasa Minang tok, jadi aku masih paham. Kekurangannya kalau dibaca bukan orang Minang, mungkin agak sedikit bingung.


Alur yang dibuat berdasarkan sejarah hidup tokoh pun tidak lambat dan juga tidak terkesan begitu cepat, jadi enak untuk dibaca. Buku ini ngasih suntikan energi berarti banget, apalagi untuk kaum perempuan. Dan juga sebuah tamparan halus bagi kaum laki - laki, bahwa perempuan juga berhak untuk mengenyam pendidikan setinggi apa pun. Aku sangat merekomendasikan buku ini untuk generasi sekarang yang sedang bingung tentang pentingnya pendidikan atau bagi kamu yang pengen nambah wawasan mengenai perempuan yang bejasa dalam mengharumkan pendidikan islam di Indonesia. Bacaan ini sangat ringan. Walaupun ini adalah buku biografi dan dibaluti kisah sejarah, tapi nggak bikin bosan. Banyak wawasan baru yang akan kamu peroleh dari buku ini. 

#mulaimenulisdiblog

RELATED POST : REVIEW WORDS IN DEEP BLUE | CATH CROWLEY

Januari 24, 2021 5 Comments

 


Judul                     : The Poppy War

Penulis                 : RF Kuang

Penerbit              : Gramedia Pustaka Utama

Jumlah halaman : 568

Buku ini merupakan karya debut dari RF Kuang. Berlatar di daerah China dengan tokoh utamanya Fang Runin. Seorang yatim piatu korban perang opium yang dirawat oleh keluarga Fang. Keputusan Rin kuat untuk ikut Keju (semacam ujian masuk Akademi Militer perang) dari pada harus dinikahkan dengan saudagar tua kaya yang umurnya tiga kali lipat umur Rin. Dan tekadnya pun membuahkan hasil.

Terdiri atas 3 bagian. Pertama, berisi tentang kisah hidup Rin dan pengalaman pahitnya di awal ia menginjakkan kaki di Sinegard. Bagian kedua, tentang Rin yang sudah menemukan jati dirinya sebagai seorang syaman (orang dengan kekuatan supranatural) dan awal mula terjadinya peperangan karena tentara federasi yang menginvasi Nikan. Dan bagian ketiga berisi tentang klimaks peperangan.⁣
⁣
RELATED POST : REVIEW THE CUCKOO'S CALLING | ROBERT GALBRAITH

Banyaknya komentar positif yang aku baca mengenai buku ini, jadi alasan utama aku buat beli buku fisiknya. Fyi, baca versi digital nggak kuat beb.⁣
⁣
Seriusan super keren banget world building yang dibikin mbak RF Kuang. Jadi berasa nyata. Eh, btw kok aku ngerasa ada ala-ala Harry Potter gitu ya pas mereka lagi di sekolah ? Wkwk atau imajinasiku aja yang kemana-mana.⁣
⁣
⚠️ ⚠️⚠️ Walaupun buku ini tuh masuk kategori Young adult, beberapa adegannya cukup brutal menurutku. Seperti pembantaian, gambaran pemerkosaan dan penggunaan obat terlarang.⁣
⁣
RELATED POST : REVIEW KAMU GAK SENDIRI | SYAHID MUHAMMAD

Pokoknya buku ini tuh GILA. Seniat itu dong penulisnya. Halaman pertama pun disuguhkan peta negara-negaranya. Pace cerita cepat yang selalu jadi favoritku, bikin buku ini nggak berhenti manggil kalau udah ditarok sebentar. Banyak banget pelajaran yang bisa diambil seperti pertemanan, pengorbanan, kesetiaan, perjuangan, banyak deh.⁣

"Perang tidak menentukan siapa yang benar, perang menentukan siapa yang tersisa"


Bagian menariknya itu di buku ini pun di bahas mengenai filosofis gitu. Perihal hubungan manusia dengan alam atau dengan penciptanya. Ya walaupun nggak detail sih.⁣
⁣
Bacaan kayak gini cocok untuk kamu pecinta fantasi dengan world building apik dan anti romance club. Ini buku dengan vibes peperangan pertama yg aku baca. Dan nggak mengecewakan sama sekali. 5 🌟 untuk buku ini.

RELATED POST : REVIEW AROMA KARSA | DEE LESTARI

#mulaimenulisdiblog

Desember 17, 2020 9 Comments

 INDONESIA INTERNATIONAL BOOK FAIR 2020

“IT’S A BOOK E-FAIR”


Gimana sih cara gabung di acara IIBF ?

Pertama, kamu perlu tau apa itu IIBF ? Jadi, IIBF ini merupakan pameran buku tahunan yang diselenggarakan oleh IKAPI. Didirikan pada tahun 1980 dengan nama Indonesia Book Fair (IBF). Untuk menjangkau audiens yang lebih besar, pada tahun 2014 Indonesia Book Fair menjadi Indonesia International Book Fair (IIBF) dengan Arab Saudi sebagai negara Tamu Kehormatan pertamanya, diikuti oleh Korea Selatan pada tahun 2015 dan Malaysia pada tahun 2016.

Nah tahun ini IIB diadakan secara virtual atau online. Why ? karena mengingat situasi pandemi saat ini. Well ya, demi memuaskan hasrat menggebu-gebu kalian semua akan buku, IIBF tetap ngadain acara wajib tahunannya. Demi kamu para pecinta buku semua. Kabar baik banget kan buat kamu yang nggak bisa datang  langsung ke acaranya di tahun-tahun sebelumnya. Tahun ini kamu bisa kunjungi semua booth peserta tanpa terkecuali. Daaan...bisa ikut semua rentetan acaranya yang banyak banget. Keren nggak tuh ?? keren dong ya...

Events ini diikuti oleh 150 penerbit dalam dan luar negeri dan ada 75 acara didalamnya. Acaranya itu meliputi booktalk, webinar, workshop, temu penulis, community gathering, IKAPI Award, quiz dan giveaway.

RELATED POST : [REVIEW] THE CUCKOO'S CALLING | ROBERT GALBRAITH

Jadi, cara gabung di acara ini :

Kamu buka google, ketik link officialnya IIBF atau langsung klik link ini https://indonesia-bookfair.com/

Kamu akan langsung diarahkan pada menu home. Di menu ini kamu bisa temukan menu bar lain seperti about, exhibition, events, IKAPI Award, news & media dan contact. Nah aku bakal jelasi satu-satu menu yang ada disana. Di menu home pun kamu bisa langsung klik gambar yang bertuliskan “klik disini untuk mengunjungi stan-stan favorit anda”. kamu bakal disuruh buat ngisi semacam data untuk tamu gitu dan menu tersebut bakal ngantar kamu ke virtual boothnya IIBF, like this :


Pada menu exhibition, kamu bakal disuguhkan dengan katalog masing-masing penerbit. Nah pada pagian events, disanahlah tertera 75 acara seru yang bisa kamu ikuti. O iya, Instagramnya IIBF tiap hari bakal ingetin kamu sama acara yang akan berlangsung tiap harinya. Kemudian pada menu IKAPI Award itu ada acara pemberian penghargaan dari IKAPI yang diadakan tanggal 28 September 2020, sekaligus Opening Ceremony. Menu news  media  berisi tentang berita terupdate mengenai IIBF. Terakhir, di bagian contact kamu bisa ngisi form kalo ada yang pengen kamu tanyain.

RELATED POST : APA SIH ALASAN KAMU KE TOKO BUKU ?

IIBF kali ini bekerja sama dengan marketlace SHOPEE (https://shopee.co.id/). Btw, diskon bukunya itu s/d 90%, gratis ongkir dan ada lebih dari 120 promo dari penerbit. Ini starter pack belanja di IIBF virtual 2020


Nah gimana ? udah pada nyiapin duit atau tabungan buat kalap di IIBF ? 😊


September 29, 2020 No Comments


 

𝐒𝐞𝐛𝐞𝐫𝐚𝐩𝐚 𝐭𝐞𝐫𝐭𝐚𝐫𝐢𝐤𝐤𝐚𝐡 𝐤𝐚𝐦𝐮 𝐬𝐚𝐦𝐚 𝐧𝐨𝐯𝐞𝐥 𝐦𝐢𝐬𝐭𝐞𝐫𝐢 ?⁣

⁣👓Btw, penulis novel ini adalah Robert Galbraith alias J.K Rowling. Well, siapa sih yang nggak tau sama penulis kondang satu ini ? Yang terkenal dengan karyanya Harry Potter. Tau kan ya gimana genre novel andalannya ini. Jadi pas aku tau beliau juga nulis novel dengan tema detektif misteri, ya bergejolak dong jiwa penasaranku 😄😂⁣

⁣👓Buku ini menceritakan tentang seorang detektif partikelit bernama Cormoran Strike. Dia ini mantan veteran militer yang terkena cedera fisik guys. Ia memutuskan untuk keluar dari dunia militer dan menjadi detektif. Strike dibantu oleh seorang sekretaris bernama Robin.⁣

RELATED POST : [REVIEW] WORDS IN DEEP BLUE | CATH CROWLEY

⁣👓Kasus yang ditanganinya mengenai kematian model bernama Lula Landry yang diduga karena bunuh diri. Tetapi kakak angkatnya tidak terima. Ia yakin ini adalah pembunuhan.⁣



⁣👓Cerita ini disajikan dengan latar kota London . Penulis dengan gamblangnya menggambarkan jalanan kota London lengkap dengan arsitektur bangunan khas saat itu. Berasa kayak lagi jalan-jalan halu dong. Sosok Strike dideskripsikan berbeda dari detektif terkenal karya penulis lain, mbak J.K Rowling punya khas sendiri. Pria bertubuh tinggi dan besar, serta punya cacat fisik.⁣

RELATED POST : APA SIH ALASAN KAMU KE TOKO BUKU ?

⁣👓Alur penyelidikan kasus disertai dengan sedikit humor, dikit banget emang. Hasil wawancara Strike dengan tersangka awalnya emang udah bikin aku yakin sih sama pelakunya, walau kadang sempat diragukan dengan tokoh lain. ⁣

⁣👓O iya, terjemahan buku ini menurutku punya bahasa yang sangat mudah dimengerti dan udah mirip banget sama bahasa novel Indonesia pada umumnya. Cuma ukuran bukunya aja sih yang terlalu besar dibandingkan paperbook pada umumnya. Kasian aja tangan-tangan kecil imut yang megang buku ini, ngerasa kegedean banget gitu.

RELATED POST : [REVIEW] KAMU GAK SENDIRI | SYAHID MUHAMMAD

September 28, 2020 No Comments

 


Judul : Words in Deep Blue

Penulis : Cath Crowley

Penerbit    : Noura Books

Jumlah hlm     : 358

𝐊𝐀𝐌𝐔 𝐒𝐔𝐊𝐀 𝐋𝐀𝐔𝐓 𝐍𝐆𝐆𝐀𝐊 ??⁣

⁣Sama, aku juga suka 🤭⁣

⁣Well, laut memang gambaran alam yang berhasil bikin aku seketika jatuh cinta. Kamu bisa bayangin disaat jingga langit dicumbu oleh riak lautan saat senja. Hmm ada yg bisa ngalahin moment sweet ini ?⁣

⁣Nah yuk, kita masuk ke review buku yaa.⁣

Jadi buku ini menceritakan seorang perempuan bernama Rachel. Ia pindah ke Gracetown, pinggiran kota Melbourne,di rumah bibinya, Rose. Baru-baru ini adik semata wayangnya meninggal ditelan laut. Kejadian itu tidak hanya menyisakan luka yang mendalam bagi Rachel dan Ibunya. Tetapi juga serpihan kenangan yang sangat susah ia lupakan. Bahkan setahun setelah kepergian adiknya, Cal, Rachel dan Ibunya masih uring-uringan dihantui kepergian Cal.⁣



RELATED POST : [REVIEW] KAMU GAK SENDIRI | SYAHID MUHAMMAD

⁣Cal adalah seorang perenang handal. Tapi, masa depan tidak ada yang tau. Laut, hal yang paling dicintai Rachel sekarang malah menjadi hal yang paling menakutkan baginya. Setiap Rachel menatap laut, yang Ia ingat hanya adiknya.⁣

⁣Rachel memiliki seorang sahabat bernama Hendry. Seseorang yang membuatnya bisa mencintai buku-buku dan perpustakaan surat. Dan berharap menghabiskan "malam terakhir kehidupan" bersama Hendry, yang disisi lain menggilai perempuan bernama Amy. Moment malam itu Ia abadikan dengan menulis surat di dalam buku puisi favorit Hendry. Semua tidak sesuai ekspektasi. Tidak ada respon apapun. Hingga bertahun-tahun lamanya.⁣

RELATED POST : [REVIEW] AROMA KARSA | DEE LESTARI 

⁣Setelah Rachel pindah, takdir menemukan mereka kembali di tempat yang sama. Rachel ditawari untuk membuat katalog toko buku Hendry oleh Rose. Dan hal itu membawa mereka kembali berdialog dengan surat di dalam buku. O iya, jadi toko buku Hendry ini punya ruang khusus namanya perpustakaan surat. Disana semua orang boleh menulis gagasan mereka di buku yang mereka sukai, menggaris bawahi kalimat yang berkesan, atau saling berbalas pesan di halaman sudut buku.⁣

⁣Ceritanya dibuat dengan dua sudut pandang orang pertama yang berbeda, yaitu Rachel dan Hendry. Nah, bagian yang paling aku suka itu, jadi ada halaman yang berisi surat Rachel dan Hendry, Micheal dan Sophia, serta Martin dan George. Suratnya pun dijelasin di buku apa halaman berapa. ⁣

RELATED POST : [REVIEW] Kim Ji-Yeong Lahir Tahun 1982 | Cho Nam-Joo

September 05, 2020 No Comments

 

𝘽𝙪𝙖𝙩 𝙠𝙖𝙢𝙪 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙣𝙜𝙚𝙧𝙖𝙨𝙖 𝙡𝙖𝙜𝙞 𝙣𝙜𝙜𝙖𝙠 𝙗𝙖𝙞𝙠-𝙗𝙖𝙞𝙠 𝙖𝙟𝙖, 𝙗𝙖𝙘𝙖 𝙞𝙣𝙞...⁣

⁣

Ini buku pertama Syahid Muhammad yang aku baca dan isinya tentang 𝒔𝒆𝒍𝒇 𝒊𝒎𝒑𝒓𝒐𝒗𝒆𝒎𝒆𝒏𝒕.⁣

⁣Bang Iid, panggilan bekennya bercerita tentang dirinya yang mengalami serangan panik, gangguan kecemasan yang biasa disebut 𝑮𝒆𝒏𝒆𝒓𝒂𝒍𝒊𝒛𝒆𝒅 𝑨𝒏𝒙𝒊𝒆𝒕𝒚 𝑫𝒊𝒔𝒐𝒓𝒅𝒆𝒓. Kecenderungan panic attack saat sedang tidak dapat dikontrol. Ia mengetahui hal itu dengan mengandalkan 𝒔𝒆𝒍𝒇 𝒅𝒊𝒂𝒈𝒏𝒐𝒔𝒆𝒅. Ya meski itu bukan jalan keluar yang cocok sih, karena kondisi finansialnya saat itu. Bang Iid mikir cuma dia yang ngalamin hal kayak gitu awalnya.⁣

⁣RELATED POST : [REVIEW] 𝑨𝑷𝑨 𝑺𝑰𝑯 𝑨𝑳𝑨𝑺𝑨𝑵 𝑲𝑨𝑴𝑼 𝑲𝑬 𝑻𝑶𝑲𝑶 𝑩𝑼𝑲𝑼 ??⁣⁣⁣⁣


Masuk ke bab-bab berikutnya yang banyak sekali hehe tapi singkat dan ngena menurutku. Membahas bagaimana atau dalam bentuk apa kecemasan itu terjadi, seperti panik, perundungan, sensitivitas, kesepian, ketakutan dan hal lainnya.⁣

⁣

"Tapi percayalah, diantara orang-orang berbahagia kita juga terlihat berbahagia di mata seseorang yang sedang menyembunyikan kesedihannya. Tugas kita, izinkan mereka untuk tidak baik-baik saja, memvalidasi bahwa masalah yang mereka alami adalah hal yang normal dan wajar"⁣

⁣RELATED POST : [REVIEW] AROMA KARSA | DEE LESTARI


Nggak ada kalimat yang rela aku lewatin pas baca tulisan Bang Iid. Benar-benar memberikan banyak energi positif untukku. Membuatku merasa menjadi manusia baru.⁣

⁣

Nah bagian favoritku dari buku ini yaitu bagian halaman dengan warna hitam . Bagian tersebut dibuat seperti percakapan kita dengan diri sendiri, amarah dengan kebingungannya, beserta solusi yang sangat masuk akal. Bahasanya pun santai dan on point.⁣

⁣

Bang Iid, good job 😊

Agustus 25, 2020 No Comments



𝑨𝑷𝑨 𝑺𝑰𝑯 𝑨𝑳𝑨𝑺𝑨𝑵 𝑲𝑨𝑴𝑼 𝑲𝑬 𝑻𝑶𝑲𝑶 𝑩𝑼𝑲𝑼 ??⁣⁣⁣⁣
⁣⁣⁣⁣
Zaman sekarang siapa sih yang masih mau ke toko buku ? Semuanya udah serba online, praktis, nggak ribet harus pergi-pergi. Bisa hemat skincare buat keluar ruangan juga *eh 😅⁣⁣⁣⁣
⁣⁣⁣⁣
Duh, salah besar anda kalo ngomong gitu. Malah masih banyak sekarang yang suka ke toko buku. Berkunjung ke toko buku bukan hal yang patut dibilang udah anti mainstream di zaman sekarang yang serba digital kok. Hal tersebut masih menjadi rutinitas wajib untuk kaum pelajar pada umumnya, atau para pecinta buku terkhususnya. ⁣⁣⁣⁣

Alasannya :⁣⁣⁣⁣

1. Lebih efektif⁣⁣⁣⁣
Kenapa sih lebih efektif ? Gini, misalnya kamu punya inceran buku nih. Kalau pesan online, kamu mesti nunggu dulu sampe bukunya datang. I mean, aku paling nggak suka menunggu wkwk. Mending ke toko buku. Ingat ada buku yang dipengen cus langsung berangkat. Hmm pemesanan buku secara online sih mungkin lebih berguna bagi kamu yang nggak terlalu punya banyak waktu luang.⁣⁣⁣⁣

⁣⁣⁣⁣"Toko buku adalah ruang sendiri bagi kamu untuk bertemu helai penuh cerita dan maknanya, lalu tenggelam didalamnya". - DYA

2. Made my day⁣⁣⁣⁣
Ada nggak sih yang pas nyampe toko buku, nyium wangi buku aja udah bahagia ? Wkwk aku banget. Entah apa yang bikin aku berasa kayak lagi di tempat ternyaman pelepas penat gitu. Senang aja sih bawaannya. Mood kembali membaik setelah hectic sama kerjaan.⁣⁣⁣⁣

RELATED POST : [REVIEW BUKU] One of Us is Lying | Karen M. Mcmanus
⁣⁣⁣⁣
3. Kamu bisa explore berbagai jenis buku⁣⁣⁣⁣
Catat ya, disaat kamu ngeliat Hp, iPad, atau laptop dalam waktu yang lama, itu nggak bagus untuk kesehatan mata kamu. Belum lagi lama ngescroll pas nyari buku. Nanti pas baca, bukunya juga lumayan punya banyak halaman. Pergi ke toko buku adalah solusinya. Kamu bisa nyari berbagai jenis buku yang kamu pengen. Nggak bikin mata perih kok. Malah bisa nyuci mata sama kakak-kakak toko bukunya 🤭😄 just kidding guys. Banyak alternatif buku lain yang bisa kamu beli. Walau kadang suka keluar jalur sih, yang dibeli beda sama yang diincar. Atau khilaf se khilaf khilafnya. Astaghfirullah manusia.⁣⁣⁣⁣


⁣⁣⁣⁣
4. Bertemu teman⁣⁣⁣⁣
Yap, di toko buku lah sarangnya pecinta buku yang bisa kamu temui dan saling sharing tentang buku. Emang golden moment banget sih menurutku, apa lagi bisa dapet rekomendasi buku bagus dari mereka. ⁣
So, ayok ke toko buku 😉

RELATED POST : [REVIEW BUKU] Confessions | Minato Kanae
Agustus 05, 2020 No Comments


𝑬𝒚𝒚𝒐𝒐𝒐 𝒔𝒊𝒂𝒑𝒂 𝒏𝒊𝒉 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒔𝒖𝒌𝒂 𝒃𝒐𝒉𝒐𝒏𝒈 ??⁣

⁣
𝑵𝒈𝒈𝒂𝒌 𝒅𝒆𝒏𝒈, 𝒃𝒆𝒄𝒂𝒏𝒅𝒂


Sempat bingung sih mau bikin reviewnya kayak gimana. Tapi aku coba deh ya 😅⁣
⁣
Nah semua kejadian ini bermula dari kelas Mr. Avery. Hari itu ada yang ketahuan bawa hp ke dalam kelas dan mereka dipanggil ke ruang detensi. Kalau di sini kayak ruang BK kali ya. Sebelum detensi berakhir, Simon salah satu murid di ruangan itu meninggal setelah minum air dengan kandungan minyak kacang. Btw Simon ini alergi sama yang namanya kacang. Di ruangan itu hanya ada 4 orang yaitu Addy si cewek populer di sekolahan, Bronwyn si pintar banget, Nate si bandel pengedar narkoba dan Cooper si atlet bisbol idaman semua orang.⁣
⁣
Dan hal mengagetkan pun terjadi sehari setelah kejadian tersebut. Ditemukannya draft artikel gosip "About That" yang dibuat oleh Simon tentang keempat tersangka di ruangan tersebut. Aplikasi tersebut dulunya merupakan akun pembuat masalah yang menyebar gosip di sekolah dan meski kenyataannya gosip itu emang benar sih. ⁣
⁣
Berhari-hari keempat tersangka tersebut diliput oleh media dan diwawancarai oleh kepolisian di daerah mereka, Bayview High. Siapa sangka persamaan nasib yang mereka alami malah melahirkan kedekatan sebagai teman. Selama itupun bermunculan draft-draft baru dari akun About that yang sedang diselidiki.⁣

RELATED POST : [REVIEW BUKU] THE TRAVELING CAT CHRONICLES⁣ | ARIKAWA HIRO

Penyelidikan kasus tidak hanya melulu membahas tentang perkara kematian Simon. Hal-hal yang selama ini menjadi rahasia bagi empat tersangka tersebut malah diungkap secara terang-terangan. Dimulai dari Si Bronwyn yang ketahuan bikin contekan saat ujian kimia. Secara anak pintar ya kan, siapa yang nggak kaget ?. Perkara ibu Nate yang ternyata belum meninggal (haa ?? jadi selama ini)

"Segala-galanya akan menjadi lebih buruk sebelum menjadi lebih baik". Karen M. Mcmanus
⁣
Cerita ini ditulis dengan sudut pandang keempat tokoh tersangka. Karakternya juga unik-unik menurutku. Dari setiap penuturan tokoh-tokoh tersebut, kamu akan dbikin mikir banget siapa pelakunya. Awalnya emang rada membosankan. Tapi pas aku ketemu plot twistnya, malah bikin deg degan pas ngebalik halaman berikutnya. Jangan bilang Dia adalah diantara yang berempat itu wkwk nggak mau spoiler ah. ⁣
⁣
Kalo dibaca dari keempat sudut pandang mereka sih, kayaknya si Bronwyn dapat porsi lebih deh. Apalagi pas bagian epilognya. O iya, dibagian akhir pengungkapan kasus dibuat dengan adanya klise yang menurutku malah bikin ceritanya nggak di jalur yang seharusnya.⁣
⁣
Overall sih bagus ya. Apalagi untuk sebuah novel perdana dari Karen M. Mcmanus udah bagus banget sih.

RELATED POST : REVIEW BUKU CONFESSIONS TULISAN MINATO KANAE
Juli 27, 2020 No Comments

REVIEW TURTLES ALL THE WAY DOWN


"Aku, sebuah kata benda tunggal yang tepat, akan melanjutkan hidup, meskipun dalam bentuk kalimat bersyarat".

Kamu pasti tau seperti apa seorang John Green beraksi dengan rangkaian kata-katanya. Mengagumkan. Setiap kalimat yang ia susun membuatku harus mengulang lagi untuk membaca. Ia menyajikan bentuk metafora yang membuat kamu mesti dua kali memahaminya, jalan cerita dan arti kalimat. Tapi kalimatnya indah. Aku suka.

Baca Juga : [Review Buku] The life-changing magic of ⁣ tidying up | Marie Kondo

Agak bingung dengan jalan pikiran Aza. Seorang remaja SMA yang tidak bisa berdamai dengan benaknya sendiri. Aku tau semua orang ingin kebebasan. Bebas yang diartikan sama oleh setiap orang. Bebas yang melahirkan dirimu yang sebenarnya. Tetapi kebebasan bukanlah hal yang diinginkan Aza.

“Kengerian sejati bukanlah ketika kita merasa takut, itu adalah ketika kita tidak punya pilihan tentangnya”. –Jhon Green

Remaja ini mengidap mental illness. Hidup penuh dengan segala kekhawatiran. Contohnya, kamu akan makan makanan dan minuman apa pun yang kamu suka, menikmati setiap cita rasanya. Lain hal dengan Aza, ia memikirkan bagaimana nanti nasib perutnya dan kondisi tubuhnya yang bergelut dengan bakteri makanan yang ia makan. Merobek-robek kulit jari tengah dengan kuku ibu jarinya. Setiap saat. Sesering apa ia melukai jarinya, sesering itu juga ia mesti mengganti Band-Aid yang ia pakai. Atau mendapati dirinya meminum handrub demi tidak terkontaminasi oleh C. Diff.



Baca Juga : Review Buku  The Silent Patient - Alex Michaelides

Selain itu Aza bersama sahabatnya Daisy terlibat kasus pengejaran miliarder, yang ternyata adalah ayah dari teman kecilnya. Keterlibatannya membuat Aza masuk ke dunia Davis. Siapa sangka niat Aza menjadi detektif ala ala, malah membuatnya "jatuh" kepada Davis.

Cara berpikir Aza yang sulit dipahami menggambarkan betapa perlunya rasa memahami. Penyakit ini tidak ada obatnya. Satu hal yang bisa dilakukan yaitu belajar untuk menerima dan belajar untuk saling memahami. Dan yang nggak kalah pentingnya, motivasi atau dukungan dari keluarga dan orang sekitar untuk mereka.

Review By : Widya Novi Susanti

Sebelumya telah dipublikasikan pada blog rozipiliang.com
Juli 21, 2020 1 Comments
Older Posts

About me

About Me


I'm Dya, a booklover and let's talk about books.

Pengikut

Follow Us

Follow by Email

Labels

Event Fiksi Non Fiksi Tips & Trick

Blog Archive

  • ▼  2021 (1)
    • ▼  Januari (1)
      • REVIEW BUKU PEREMPUAN YANG MENDAHULUI ZAMAN | KHAI...
  • ►  2020 (15)
    • ►  Desember (1)
    • ►  September (3)
    • ►  Agustus (2)
    • ►  Juli (9)
Diberdayakan oleh Blogger.
FOLLOW ME ON INSTAGRAM @WIDYAAA.NS

Created with by Dyaread.com