Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sebuah Diari Komedi Anak Muda (Review Buku Jomlo - Reyhan Ismail)

 

review buku jomlo reyhan ismail


Jomlo sering kali dikaitkan dengan sebuah perasaan kesepian atau minim perhatian dan jamahan pasangan haha. Istilah jomlo ini identik dengan kesendirian yang bertahan lama pada diri seseorang. Duh ngenes ya. 

By the way ngomongin soal jomlo, nggak melulu ya seseorang yang jomlo itu pasti kesepian atau dilanda pilu dan lara hati yang cukup mengganaskan.

Ada masanya jomlo hanya menjadi pilihan bagi seseorang untuk menyendiri dari hiruk pikuk keseharian pasangan atau ya memang takdirnya dia sendiri dulu sampai waktu yang tidak bisa ditentukan.

Yuk mari masuk ngebahas inti dari tulisan ini yaitu review buku diari komedi seorang bujang yang berjuang mendapatkan pacar pertamanya sebelum umur 20. Ya walaupun dominan disini adalah perihal patah hati mulai dari hanya dianggap teman, ditipu gebetan, hingga dijadikan simpanan. Eeh ???

Buku ini masih sangat segar untuk disantap karena baru terbit di tahun ini. Jumlah halaman yang hanya 170 halaman bikin aku betah kelarin buku ini sekali duduk. Ditambah lagi covernya yang cukup ngenes hahaha.

review buku reyhan ismail

Punya empat chapter penting yang membagi perjalanan ke-jomlo-an penulis. Dan masing-masing chapter juga punya beberapa bab. Chapternya yaitu first love, finding love, jomlo 020 dan last love.

Pada bagian first love disini penulis ngebahas gimana dia menemukan cinta pertamanya di usia yang sangat dini. Cukup ngenes memang. Perjuangan dimulai sejak usia sangat muda ternyata.

Lalu pada chapter kedua penulis bikin titik balik dari perasaan yang hancur di chapter pertama. Sebuah jalan yang dipilih penulis untuk memperbaiki diri dari serbuan rasa kesepian.

Nah di chapter empat ini nih bagian favoritku hahaha. Gila bikin ngakak. Penulis benar-benar terang-terangan ngulik kisah mengejar cintanya hingga ke berbagai cara dari yang masuk akal hingga ya sedikit kurang masuk akal.

Sampai di chapter terakhir, sebuah pemaparan bijak yang ditulis penulis bikin aku sadar bahwa cinta sebenarnya bukan hal yang mudah dan juga bukan hal yang sulit, tapi patut untuk diperjuangkan.

“Patah hati sifatnya sementara. Pada akhirnya, kamu juga akan terbiasa. Menangis secukupnya. Benci sewajarnya. Biarkan waktu yang menjadi sebaik-baiknya penyembuh luka.”- Reyhan Ismail

Setuju banget sama tulisan penulis diatas. Ini bukan perihal kamu mau menjadikan jomlo sebagai status atau bukan, tapi perihal cara kamu untuk lebih bijak menyikapi setiap kejadian dalam hidup termasuk di saat kamu sendirian.

Buku ini bisa jadi teman ngopi sambil cekikikan membayangkan betapa kocaknya hidup penulis. Atau bahkan cekikikan sambil membayangkan bahwa kamu jua di pengalaman yang sama dengan penulis.

Seperti biasa, buku yang penuh hiburan kayak gini selalu aku rekomendasikan untuk dibaca siapa pun. Baik itu yang hatinya sedang galau masalah percintaan atau lagi baik-baik aja tanpa ada terjangan masalah hidup. Sesekali bacaan menghibur seperti ini perlu ada untuk mengisi harimu.

Dan yang perlu diingat, kalau ada yang bilang jomlo itu bukan nasib tapi pilihan ya memang benar. Semua tergantung yang menjalaninya. Jadi nggak ada hak siapa pun melabeli hidup seseorang.

Hidup punya masing-masing orang yang dilewati dengan caranya sendiri. Jadi biarlah masing-masing mereka yang menyikapi hidupnya seperti apa. Let it flow !


Posting Komentar untuk "Sebuah Diari Komedi Anak Muda (Review Buku Jomlo - Reyhan Ismail)"